Para alumni Universitas Padjadjaran yang di masa kuliah aktif di Gelanggang Seni Sastra Teater dan Film (GSSTF) meluncurkan platform digital budaya menuai.id. Peluncuran menuai.id yang berlangsung Minggu 13 Mei 2023 dikemas dalam acara reuni disertai sejumlah penampilan seni.
Platform berbasis website ini menampilkan karya-karya anggota GSSTF multiangkatan, mulai dari angkatan 1984 hingga 2023. Karya yang diunggah di menuai.id meliputi puisi, esai, cerpen, naskah teater, skenario film, musik, serta karya film dan eksperimental.
“Menuai.id adalah hasil dari proses diskusi selama hampir empat bulan dengan semangat mengumpulkan karya-karya dari kawan-kawan yang pernah berproses berkesenian di GSSTF Unpad”, tutur Setiaji Purnosatmoko, periset sosial yang juga alumni GSSTF.
“Awalnya kami berencana membuat buku, namun sepertinya akan mempersempit beberapa karya, terutama karya berbasis digital. Plus, media digital adalah media yang paling banyak digunakan saat ini. Maka diputuskan untuk membangun sebuah website sebagai platfrom digital yang menuai karya dari kawan-kawan,” tambah Karolina Dalimunthe, Dosen Fakultas Psikologi Unpad sekaligus Alumni GSSTF.
Grup musik Suro Buldogs N’Begal Cinta, Orkes Keroncong Rindu Order, pementasan teater, dan dramatic reading hadir dalam kemasan acara yang mengalir sambung-menyambung dan didukung oleh Kitsch TV.
Sementara itu, Yudi Latief, cendekiawan nasional yang juga alumi GSSTF Unpad, memberikan orasi singkat dalam rangkaian acara tersebut.
“Apa pentingnya manusia berkesenian? apa pentingnya manusia berkebudayaan lalu dikumpulkan dan disebarkan seperti platform menuai.id ini?” ujar Yudi Latief membuka orasi singkatnya.
“Jawabannya sederhana,” lanjut Yudi. “Karena manusia hidup dengan mengolah alam menggunakan budaya. Itulah pembeda manusia dengan primata lainnya yang hidup hanya dengan mengandalkan insting” tambah Yudi.
”Maka, tolong jangan anggap tidak penting kesenian, hasil budaya, karena itulah yang membuat manusia berkembang secara jasmani dan rohani untuk kemudian menjadi manusia seutuhnya,” ujar Yudi.
Menurut Budhi Sp, pegiat Radio Komunitas yang juga alumni GSSTF, menuai.id menjadi platform yang mengorkestrasi seluruh karya anggota GSSTF.
“Platform ini menjadi ruang besar bukan untuk menghimpun karya-karya saja tapi juga yang tidak kalah penting adalah untuk menghimpun orang-orang yang berkumpul. Akhirnya menuai.id menjadi sebuah orkestrasi lintas zaman, lintas generasi yang bertitik awal di keluarga besar GSSTF dan tentunya bisa dinikmati oleh masyarakat luas” ujar Budhi Sp dalam sesi diskusi.
“Harapan kami, semoga keberadaan platform menuai.id dapat berkontribusi dan memberi warna tersendiri pada dinamika budaya masa kini yang berbasis digital di Indonesia” tutur Sitti Aminah Syahidah, konsultan komunikasi yang juga alumni GSSTF.
Peluncuran menuai.id dan reuni GSSTF ini juga dihelat dengan penyelenggaraan pameran karya serta pelibatan UMKM.
* * *