Jika Cahaya
“door duisternis tot licht,” kutipnya.
tanpa titik, atau koma.
tapi setiap yang membaca tahu, ada jeda.
panjang dan dalam.
mungkin seperti lengking diam di ujung jalan
yang menyimpan terang itu.
“Jika cahaya adalah kamu,
wahai yang menyimpan rabuku.
maka aku ingin mengurungmu
sendirian dalam oksigenku
untuk kulipat dalam
setiap tarikan
nafas.”
Oktober 2018
Perempuan dan Sepotong Puisi
sepotong puisi, mungkin terdengar basi. tapi sebilah
serpihan kaca dari cermin retak tentang diri, adalah
bahasa yang tak mudah dikenali. Ribuan pecahan
kesakitan, ada di dalamnya. juga luka menganga dari
gemetar terjaga.
aku hanya bisa merncatatnya lewat pena, tanpa bisa
berkata mengapa.
: tuhan beri dia keadilan yang menenangkan.
21 April 2021
Virginia
aku menyimpan kecemasan yang menyelimutiku sepanjang hari
: kesendirian, keasingan, kesepian, dan [serupa] kerinduan akan kematian,
rasa tak tertahankan, yang selalu meledak dalam ingatan. dalam tarikan
nafas di rabuku.
rasa yang dari entah. mungkin dari tuhan. atau mungkin datang begitu saja,
mengalir kental di darahku.
maka kukemas bebatuan itu di sakuku. menembus kedalaman Ouse.
menemui dia yang selalu menemani sepanjang hidupku: kematian.
25 Januari 2018
Di Masjid
aku menemukan wewangian
bertebaran di setiap sudut,
saat semua pencarian
berhenti di sini.
: pada teras yang masih
menyimpan pagi, ruang
wudhu yang masih sunyi,
dan sajadah yang
mengantarku padaMu.
Februari 2018
Surat Cinta
— Annisa Sidarta
sepotong surat cinta
adalah pagi diselimuti melati,
bagi yang siap membuka hari
meski dalam sepi.
sepotong surat cinta
adalah ranum tak pudar di pipi,
bagi yang bosan menyusun
jadwal kerja hari.
sepotong surat cinta
adalah senja memerah tersemat
di saku hati, bagi yang bersiap pulang
ke tempat henti.
sepotong surat cinta
adalah malam berpeluh rindu
tak bertepi, dari mimpi yang selalu
kau tebar di sini!
September 2018